Pengaruh Game Online Terhadap Perkembangan Psikologis Remaja


        Game online merupakan salah satu aplikasi permainan yang menggunakan teknologi canggih berbasis internet dan sangat digemari pada remaja. Bahkan dimanapun dan kapanpun remaja zaman sekarang cenderung menggunakan internet untuk bermain game online hingga lupa waktu.  Akibatnya, game online di cap memberikan pengaruh negative bagi remaja zaman sekarang. Tetapi apakah pengaruh game online selalu berdampak buruk bagi remaja ? tentu saja tidak, game online juga mempunyai pengaruh yang memberikan dampak positif bagi perkembangan psikologis remaja.
Game online merupakan suatu permainan yang dimainkan dalam suatu jaringan yang berguna untuk menghilangkan rasa jenuh penggunanya dan biasanya game ini dimainkan secara berkelompok atau lebih dari satu orang dengan menggunakan koneksi internet. Menurut Sigmund Freud dan Adler, permainan adalah suatu dorongan kejiwaan sebagai ekspresi dan keinginannya untuk menang dan berkuasa, sehingga permainan ini merupakan sarana untuk menyalurkan kompleks-kompleks terdesak yang ada pada alam bawah sadar dalam jiwa seseorang.(Nurlaela & Ibsik, 2017)
Ketika remaja memainkan game online sesuai batas waktunya dan tidak berlebihan, banyak sekali pengaruh positif yang didapat dari bermain game online ini, yaitu :
a.       Menurukan tingkat stress pada  remaja
Penelitian yang dilakukan oleh Indiana University menunjukkan bahwa bermain game dapat mengendurkan sel syaraf di otak sehingga hal tersebut dapat mengurangi stress.
b.      Dapat memulihkan kondisi tubuh
Seorang psikolog yang berasal dari Trent University, Dr. Mark Griffiths, melakukan penelitian bahwa bermain game online dapat mengurangi sakit yang dialami saat melakukan terapi fisik.
c.       Meningkatkan kemampuan membaca
Seorang psikolog yang berasal dari Finland University mengatakan bahwa bermain game online dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan membaca.
d.      Menumbuhkan interaksi social
Umumnya game online dimainkan dengan banyak orang melalui koneksi internet, karena hal tersebut timbulah suatu interaksi seseorang harus bekerja sama dan berkomunikasi untuk menyelesaikan suatu masalah atau mencapai suatu tujuan dalam game online tersebut. (Nurlaela & Ibsik, 2017)
 Tetapi ketika seorang remaja bermain game secara terus-menerus melewati batas waktu normal sampai lupa waktu hingga menyebabkan ketergantungan, game online tersebut akan memberikan dampak negative. Seorang pakar psikologi Amerika, David Greenfield, menemukan sekitar 6% dari pengguna Internet mengalami ketergantungan pada game online layaknya seperti mengalami ketergantungan pada obat bius, yaitu cenderung lupa waktu saat bermain game online. Kebayakan orang yang ketergantungan game online dikarenakan mereka menemukan suatu kepuasaan yang tidak mereka temukan atau rasakan di dunia nyata. (Bimbingan & Konseling, 2015)
Seorang peneliti dari Tokyo’s Nihon University pada tahun 2007 melakukan studi tentang efek bermain game online pada aktifitas otak. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja yang bermain game online selama 2-7 jam setiap hari  mengamali penurunan gelombang beta, yaitu kondisi terjaga atau sadar penuh dengan  dominasi logika. Penurunan gelombang beta ini masih akan terus terjadi walaupun sudah berhenti bermain, bahkan remaja cenderung mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan sosialisasi. Secara psikologis, remaja yang cenderung mengalami ketergantungan bermain game online akan menarik diri dari lingkungan sosialnya dan remaja tersebut lebih senang ketika bermain game online daripada berinterkasi dengan orang lain.(Bimbingan & Konseling, 2015)
Selain itu, remaja yang telah mengalami kecanduan bermain game cenderung tidak mempunyai skala prioritas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan menyebabkan remaja menjadi malas belajar. Dampak negative game online juga akan membuat remaja berperilaku prokrastinasi, yaitu perilaku menunda-nunda pekerjaan. Penundaan yang dilakukan remaja ini melibatkan suatu emosi dan persepsi negative mengenai kegiatan yang tidak disenangi sehingga remaja akan membuat suatu alasan yang membenarkan keterlambatannya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya produktivitas remaja dalam kegiatannya sehari-hari.(Drajat Edy Kurniawan, 2017)





DAFTAR PUSTAKA


Bimbingan, R. S., & Konseling, D. (2015). Ketergantungan Online Game Dan Penanganannya. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(1), 84–92. https://doi.org/10.26858/jpkk.v1i1.1537
Drajat Edy Kurniawan. (2017). Pengaruh Intensitas Bermain Game Online Terhadap Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Yogyakarta. Jurnal Koseling Gusjigang, 3(1), 1–8. Retrieved from http://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/download/1120/1071
Nurlaela, & Ibsik, S. (2017). Dampak Game Online Terhadap Moral Anak Di Desa Malili Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, (c), 93–104.

Komentar

  1. wah ternyata berbahaya juga ya klau berlebihan, makasih infonyaa!

    BalasHapus
  2. Ayo sekarang kurangi main game online..

    BalasHapus
  3. Bener nih, main game online jgn berlebihan

    BalasHapus
  4. Ternyata sebesar itu ya pengaruh game online. Harus lebih di kurangin nih mainnya :)

    BalasHapus
  5. Wah ternyata selain ada pengaruh negatifnya ternyata bermain game online juga bisa mengurangi stress. Walaupun lebih banyak negatifnya

    BalasHapus
  6. Wahh sangat berguna buat yang suka main game online

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Perkembangan II : Masa Remaja Awal

Aliran-Aliran Psikologi